Selasa, 01 Mei 2012

Pendudukan Tanah Kanaan oleh Bangsa Israel


Pendudukan Tanah Kanaan oleh Bangsa Israel
Kisah pendudukan tanah Kanaan oleh bangsa Israel yang terdapat dalam Alkitab mendatangkan pemikiran pro dan kontra dari berbagai sudut pandang. Dalam kitab Yosua tidak ada penjelasan secara gamblang dan spesifik tentang pendudukan bangsa Israel terhadap tanah Kanaan. Namun demikian beberapa ahli Perjanjian Lama meyakini bahwa sebelum bangsa Israel menduduki tanah Kanaan, sudah terlebih dahulu ada penduduk asli di tanah Kanaan. Orang-orang itu disebut orang Amori dan orang Kanaan. Orang Kanaan adalah penduduk asli, sedangkan orang Amori adalah pendatang atau orang asing.
Bukti bahwa bangsa Israel pernah menduduki tanah Kanaan adalah dengan ditemukannya fakta bahwa kota Tel Beit Mirsim dan Tel Beitin pernah dimusnahkan karena adanya penyerbuan  pada tahun 1230/20 sM (kemungkinan penyerbuan ini adalah penyerbuan orang Israel seperti yang dilaporkan dalam Yos. 10:38-39 dan perebutan Lakhis, Yos. 10:31-32. Hal ini dibuktikan oleh William Albright yang pernah menggali di kedua daerah itu dan para arkeolog Inggris yang juga menemukan stratum di Tel ed-Duweir (=Lakhis)[1]. Dengan demikian, terbukti bahwa Israel keluar dari tanah Mesir dan memasuki tanah Kanaan pada akhir abad 13 sM.
Selain itu juga terdapat teori-teori yang mendukung hal ini, seperti teori infiltrasi (penyusupan) yang membuktikan bahwa orang Israel memasuki Kanaan secara berangsur-angsuran beralih dari gaya hidup pengembara kepada gaya hidup menetap, dengan demikian teori ini membuktikan bahwa penakhlukan terjadi bukan ketika orang Israel pertama kali memasuki tanah Kanaan melainkan menjelang pembentukan kerajaan. Teori revolusi (pemberontakan petani), membuktikan bahwa hanya sedikit orang Israel yang memasuki tanah Kanaan
 Bukti-bukti internal (teks) yang kami dapat adalah bukti tertulis yang kami peroleh dari Alkitab yang merupakan kisah pendudukan tanah Kanaan, yakni: Kel. 19-24; 12:25; 13:5; 11-12; 32:13; Im. 14:34; 23:10-12, 38; Bil. 36:2; Ul.. 1;21; 4:1, 40; 8:10-11;9:5,28; 12:10; 26:1, 15; 28:8; 30:20; 31:13, 20, 23; Yos. 5:6; 18:3; 21:43; 23:13, 15,16: 24:13; Hak. 6:9-10; Yer. 7:7, 14; 25:5.
Jika orang-orang membaca sejarah tentang pendudukan tanah Kanaan oleh bangsa Israel secara harafiah, pastinya orang-orang sangat tidak menyetujui hal itu, karena disini seolah-olah Allah melegalkan  kekerasan dan perebutan tanah bangsa lain oleh bangsa Israel demi kepentingan mereka. Jika kita membaca sejarah tersebut dengan melihat konteks politik pada masa itu yang melegalkan ekspansi besar-besaran terhadap bangsa lain, pastinya kita menyetujui sejarah tersebut.
Pesan teologis/ moral teks dan relevansinya untuk masa kini adalah: Allah senantiasa menyertai umatnya yang setia kepadaNya dengan berbagai cara yang tidak selalu sesuai dengan logika manusia.



[1] David L. Baker & John J. Bimson, Mari Mengenal Arkeologi Alkitab. BPK Gunung Mulia, 2004. Hal. 108-115 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar